Rabu, 26 Desember 2012

TUMBILA

Tumbila/Kutu Busuk (Cimex lectularius) 

Sebelum kita menemukan solusinya, terlebih dahulu kita dengan kutu busuk tersebut, kutu busuk berukuran kecil, sekitar 5-15 mm sepintas terlihat berwarna hitam atau coklat dan perutnya belang, terdapat 2 taring di kepalanya yang berfungsi sebagai alat penggigit dan penghisap darah. Mereka menyukai tinggal di celah-celah yang tersembunyi dan dekat dengan manusia serta kelelawar karena kutu busuk ini penghisap darah manusia, kemungkinan juga darah selain manusia, yang menjadi tempat favoritnya adalah di tempat-tempat seperti kasur, sprei, kursi, termasuk kursi yang terdapat di bioskop (hati-hati itu,) atau di
lipatan-lipatan pakaian, mereka mampu bertahan hidup tanpa menghisap darah sampai berbulan-bulan sampai akhirnya mereka menemukan darah. Cara reprodksi mereka adalah bertelur, dalam waktu yang sangat singkat bisa memproduksi telur dalam jumlah yang banyak, yaitu 200 butir (3-4 butir telur setiap harinya) biasanya bertelur di habitat yang telah disebutkan tadi.
Siklus hidup kutu busuk (Sumber)
Kutu busuk bisa menggigit tanpa disadari korbannya, biasanya mereka akan agresif pada malam hari mereka akan menimbulkan bekas gigitannya yang berupa bentol dan terasa gatal serta panas pada korbannya. Serangga parasit ini bisa menimbulkan penyakit ruam-ruam, efek psikologis, dan gejala alergi. Hewan ini beraroma tidak sedap dan sangat menyengat di hidung (http://id.wikipedia.org/wiki/Kutu_busuk)
Berikut ini adalah klasifikasi dari kutu busuk 
Kingdom : Animalia 
Filum       : Arthropoda 
Classis     : Insecta  
Ordo       : Hemiptera 
Family     : Cimicidae 
Genus      :Cimex 
 Spesies : Cimex lectularius 
Pemberantasan yang dapat kita lakukan adalah (dikutip dari artikel tetangga): 
1. Letakkan kulit Durian dibawah tempat yang banyak terdapat kutu busuknya. Biarkan beberapa hari, niscaya kutu busuk akan lenyap. 
2. Ambillah beberapa Buah Asam segar, kupas kulitnya dan letakkan di tempat kutu busuk berada. Maka kutu busuk akan pergi jauh-jauh dari tempat tersebut. 
3. Menaruh Daun Mindi kering di bawah kasur juga dapat mengusir Kutu Busuk.
4. Bisa juga pakai Baygon kok bunuhnya, yang penting sering dijemur kasurnya, tujuannya untuk membunuh telur – telurnya. 
 5. Meneteskan lilin/minyak tanah di tempat-tempat yang tersembunyi, termasuk lekukan-lekukan kasur, jumlah tetesannya sesuaikan dengan kebutuhan, yang penting tetesan lilin menutup celah-celah sekaligis memanaskan/mematikan telur dan nymfa. 
6. Dan yang paling efektif adalah mengeringkan/menjemur tempat-tempat habitatnya, seperti kasur dan sofa. 
Yang terpenting adalah kita mengetahui karakteristik dari kutu busuk tersebut, termasuk habitatnya sehingga kita bisa mengendalikannya, dan yang terpenting lainnya adalah jangan sampai kita sendiri yang jorok sehingga menyediakan tempat tinggal kutu busuk tersebut. Cukup sekian dulu semoga tulisan ini bermanfaat dan selamat mencoba.

 

Rabu, 24 Oktober 2012

MESIN MILLING

Posted by: januarsutrisnoyayan on: November 29, 2008

Mempelajari cara kerja mesin frais atau mesin milling serta mengetahui cara penggunaan dan fungsinya.

4.2. Dasar Teori
4.2.1. Intisari
Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada beberapa macam, mulai dari pengerjaan panas, pengerjaan dingin hingga pengerjaan logam secara mekanis.
Pengerjaan mekanis logam biasanya digunakan untuk pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing, sehingga dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya adalah pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan mesin Frais atau biasa juga disebut mesin Milling.
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki.
Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin mata milling agar tidak cepat aus.
Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram). Milling menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan.
Proses kerja pada pengerjaan dengan mesin milling dimulai dengan mencekam benda kerja (gambar 1), kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dengan alat potong yang disebut cutter (gambar 2), dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran maupun bentuknya (gambar 3).

4.2.2. Prinsip kerja mesin milling
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
4.2.3. Jenis-jenis mesin milling
Penggolongan mesin milling menurut jenisnya penamaannya disesuaikan dengan posisi spindel utamanya dan fungsi pembuatan produknya, ada beberapa jenis mesin milling dalam dunia manufacturing antara lain:
1. Mesin Milling Horizontal
Mesin milling jenis ini mempunyai pemasangan spindel dengan arah horizontal dan digunakan untuk melakukan pemotongan benda kerja dengan arah mendatar.
2. Mesin Milling Vertikal
Kebalikan dengan mesin milling horizontal, pada mesin milling ini pemasangan spindel-nya pada kepala mesin adalah vertikal, pada mesin milling jenis ini ada beberapa macam menurut tipe kepalanya, ada tipe kepala tetap, tipe kepala yang dapat dimiringkan dan type kepala bergerak. Kombinasi dari dua type kepala ini dapat digunakan untuk membuat variasi pengerjaan pengefraisan dengan sudut tertentu.
3. Mesin Milling Universal
Mesin milling ini mempunyai fungsi bermacam-macam sesuai dengan prinsipnya, seperti :
a. Frais muka
b. Frais spiral
c. Frais datar
d. Pemotongan roda gigi
e. Pengeboran
f. Reaming
g. Boring
h. Pembuatan celah
4. Plano Milling
Untuk benda kerja yang besar dan berat.
5. Surface Milling
Untuk produksi massal, kepala spindel dan cutter dinaikturunkan.
6. Tread Milling
Untuk pembuatan ulir.
7. Gear Milling
Untuk pembuatan roda gigi.
8. Copy Milling
Untuk pembuatan benda kerja yang mempunyai bentuk tidak beraturan.
4.2.4. Gerakan dalam mesin milling
Pekerjaan dengan mesin milling harus selalu mempunyai 3 gerakan kerja.
1. Gerakan Pemotongan
Sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat dan berputar dengan pusat sumbu utama.
2. Gerakan Pemakanan
Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan dipotong dan digerakkan mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.
3. Gerakan Penyetelan
Gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan, dan pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi potong cutter, gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikatan
4.2.5. Bagian Utama Mesin Milling
Bagian utama mesin milling meliputi beberapa bagian seperti di belakang
4.2.6. Cutter
4.2.6.1 Type Cutter
Cutter pada mesin milling mempunyai bentuk silindris, berputar pada sumbunya dan dilengkapi dengan gigi melingkar yang seragam.
Keuntungan cutter dibanding dengan pahat bubut dan pahat ketam adalah setiap sisi potong dari pisau frais mengenai benda kerja hanya dalam waktu yang pendek pada proses pemotongan selama 1 putaran pisau frais dan pendinginannya pada waktu sisi potong mengenai benda kerja, maka hasilnya cutter frais akan lebih tahan lama.
Cutter biasanya terbuat dari HSS maupun Carbide Tripped. Gigi cutter ada yang lurus maupun ada yang mempunyai sudut, untuk yang bersudut (helix angle) dapat mengarah ke kanan dan ke kiri.
Ada beberapa jenis cutter seperti misalnya :
a. Plain Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan horizontal dari permukaan datar.
b. Shell End Mill Cutter
Pemotongan dengan menggunakan sisi muka, digunakan untuk pengefraisan dua permukaan yang tegak lurus. Pada cutter ini panjangnya lebih besar dari diameternya dan hal yang harus diingat adalah tidak boleh memasang cutter ini terbalik.
c. Face Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan ringan (pemakanan kecil). Pisau ini pendek dan mempunyai sisi potong pada bagian yang melingkar dan bagian sisi mukanya, seperti shell mill cutter. Dalam jenis ini ada yang disebut Carbide Tipped.
Face mill cutter, keistimewaan pisau ini adalah tentang kemudahan penggantian sisi potongnya.
d. End Mill Cutter
4.2.6. Pengerjaan pada mesin milling
a. Pengefraisan Sisi, adalah pengefraisan dimana pisau sejajar dengan permukaan benda kerja.
b. Pegefraisan Muka, adalah pengefraisan dimana sumbu pisau tegak lurus dengan permukaan benda kerja.
4.2.7. Metode pengefraisan
a. Climb Mill
Merupakan cara pengefraisan dimana putaran cutter searah dengan gerakan benda kerja. Gaya potong menarik benda kerja ke dalam cutter sehingga faktor kerusakan pahat akan lebih besar. Hanya mesin yang mempunyai alat pengukur keregangan diperbolehkan memakai metode pemotongan ini.
b. Conventional Milling
Merupakan pengefraisan dimana putaran cutter berlawanan arah dengan gerakan benda kerja, pemotongan ini dimulai dengan beram yang tipis dan metode ini digunakan untuk semua jenis mesin frais.
4.3. Alat dan Bahan
a. Milling machine (mesin frais)
b. Jangka sorong / kaliper
c. Pahat alas
d. Kuas
e. Coolant (pendingin)
f. Palu plastik
g. Stopwatch
h. Mistar siku
i. Kikir
j. Kunci tanggem
4.4. Cara Kerja
1. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dan benda kerja.
2. Mengukur benda kerja dengan menggunakan kaliper dan menghaluskan sedikit permukaannya dengan menggunakan kikir.
3. Mengatur putaran spindel yang sesuai untuk jenis benda kerja.
4. Menempatkan benda kerja yang akan difrais pada meja kerja.
5. Mencari titik permukaan/titik nol dan kemudian melakukan pemakanan untuk masing–masing sisi. Saat pemakanan dilakukan, mata pahat dan benda kerja diberi pendingin, sehingga benda kerja tidak mengeluarkan asap ( benda kerja panas ).
6. Mengatur ketebalan pemakanan.
7. Mencatat waktu yang diperlukan untuk satu kali pemakanan.
8. Mencatat keadaan akhir benda kerja.

Sabtu, 28 Juli 2012

 
Teknik Industri

Jurusan Teknik Industri bertujuan membentuk sarjana berkemampuan tinggi dalam perencanaan, penyususnan fisik, perbaikan dan pengoperasian sistem-sistem integral yang terdiri dari manusia, peralatan, bahan-bahan, uang informasi dan energi.

Bidang keahlian Teknik Industri terdiri dari Teknik Indsutri dan Manajemen Industri. Kedua keahlian tersebut sama-sama memerlukan dasar yang kuat dalam prinsip dan metoda kerekayasaan maupun sistem integral dan didasari pula dengan pengetahuan dan keterampilan dari fisika, matematika dan ilmu-ilmu sosial.

Bidang keahlian TEKNIK INDUSTRI lebih dititikberatkan pada aspek peralatan dan informasi, dengan memperhatikan aspek manusia, material dan energi (perancangan produktivitas, efesiensi dari sistem integral).

Bidang keahlian MANAJEMEN INDUTSRI lebih kepada bertitikberatkan pada aspek manusia dan informasi, dengan memperhatikan material, peralatan dan energi (manajemen, operasi dan dinamika dari sistem integral).



LAPANGAN PEKERJAAN
Industri Manufaktur : Industri Logam, Kimia, Otomotif, Garment, Tekstil, Kayu dan Furniture
Industri Jasa : Konsultan Teknik, Perbankan, Telekomunikasi, Perdagangan, Teknologi dan Sitem Informasi dan sebagainya.


STRUKTUR KURIKULUM 2012
Semester
No
NMK
Matakuliah
SKS
Semester Satu
1
TI 101
Matematika I
3
2
TI 103
Fisika Dasar I
3
3
TI 105
Bahasa Inggris I
2
4
TI 111
Kimia Dasar
2
5
TI 113
Pengetahuan Lingkungan
2
6
TI 115
Pengantar Teknik Industri
3
7
TI 117
Pengantar Ilmu Ekonomi
2
Semester Dua
1
TI 102
Matematika II
3
2
TI 104
Fisika Dasar II
3
3
TI 106
Pendidikan Kewarganegaraan
3
4
TI 112
Kimia Terapan
2
5
TI 114
Dasar Teknologi Informasi
2
6
TI 116
Dasar Perancangan Teknik
4
Semester Tiga
1
TI 201
Bahasa Indonesia
3
2
TI 211
Matriks dan Ruang Vektor
3
3
TI 213
Proses Manufaktur I
4
4
TI 215
Teori Probabilitas
2
5
TI 217
Mekatronika
3
6
TI 219
Logika Pemograman Komputer
3
7
TI 221
Pengantar manajemen dan Bisnis
2
Semester Empat
1
TI 202
Bahasa Inggris II
2
2
TI 212
Matematika Diskrit dan Metode Numerik
3
3
TI 214
Proses Manufaktur II
3
4
TI 216
Statistika Industri
4
5
TI 218
Rekayasa Sistem Kerja I
3
6
TI 220
Riset Operasi I
3
Semester Lima
1
TI 311
Perancangan Alat Bantu Manufaktur
3
2
TI 313
Perencanaan Pengendalian Produksi I
3
3
TI 315
Rekayas Sistem Kerja II
3
4
TI 317
Riset Operasi II
3
5
TI 319
Sistem Informasi
3
6
TI 321
Pengendalian Kualitas
3
7
TI 323
Ekonomi Teknik
2
Semester Enam
1
TI 312
Otomasi Industri
3
2
TI 314
Perencanaan & Pengendalian Produksi II
4
3
TI 316
Manajemen Proyek
2
4
TI 318
Perancangan dan Pengembangan Produk
3
5
TI 320
Akuntansi Biaya
2
6
TI 35x
Pilihan I
3
7
TI 390
Kerja Praktek
2
Semester Tujuh
1
TI 411
Perancangan Tata Letak Fasilitas
4
2
TI 413
Kewirausahaan
2
3
TI 415
Pemodelan Sistem
4
4
TI 417
Perancangan Organisasi
3
5
TI 45x
Pilihan II
2
6
TI 490
Metodelogi Penelitian
2
Semester Delapan
1
TI 402
Pendidikan Agama
3
2
TI 412
Analisis Kelayakan Bisnis
3
3
TI 45x
Pilihan III
2
4
TI 47x
Pilihan IV
3
5
TI 500
Tugas Akhir
6
M.K Pilihan I
1
TI 352
Sistem Logistik
3
(TI 35 x)
2
TI 354
Perancangan Eksperimen
3
(Semester 6)
3
TI 356
Analisis Multivariat
3

1
TI 451
Analisis Jaringan
2
M.K Pilihan II
2
TI 453
Manajemen Teknologi
2
(TI 45 x)
3
TI 455
Manajemen Pemasaran
2
(Semester 7)
4
TI 457
Manajemen Kualitas Jasa
2

5
TI 459
Teknik Keselamatan dan Resiko Industri
2

1
TI 452
Manajemen Sumber Daya Manusia
2
M.K Pilihan III
2
TI 454
Analisis Keputusan
2
(TI 45 x)
3
TI 456
Strategi Perusahaan
2
(Semester 8)
4
TI 458
Perilaku Organisasi
2

5
TI 460
Manajemen Perawatan
2
M.K Pilihan IV
1
TI 472
Simulasi Sistem Manufaktur
3
(TI 47 x)
2
TI 474
Manajemen dan Rekayasa Kualitas
3
(Semester 8)
3
TI 476
Manajemen Keuangan
3



Total
145


Sumber : Itenas.ac.id